Senin, 08 Maret 2010

Pentingnya Patriotisme dalam Pendidikan

Kebanggaan manusia terhadap bangsa sendiri tidak akan pernah terjadi tanpa pendidikan yang tepat, baik itu pendidikan dari orang tua, sekolah maupun lingkungannya. Pendidikan dari keluarga akan menjadi dasar yang kuat karena pertama kali mengenal pendidikan di lingkungan keluarganya dan waktu anak lebih banyak dirumah daripada di sekolah.

Pendidikan di sekolah akan memberikan manfaat yang sangat besar. Di sekolah anak tidak hanya belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi ia juga bersosialisasi dan mempelajari hal lain yang tidak dapat diperolah di rumah maupun di lingkungan pergaulannya. Lingkungan akan memberikan pengaruh pendidikan yang besar bagi seorang anak.

Di dalam lingkungan anak belajar bermasyarakat, bersosialisasi dan melakukan segala sesuatu seperti halnya manusia dewasa lain pada umumnya maupun teman sebayanya. Melihat pentingnya pendidikan di tiga lingkungan tersebut maka antara pendidikan di rumah, di sekolah dan dilingkungan masyarakat haras sejalan. Begitu pula dengan pendidikan patriotisme bagi anak harus ditumbuhkan sejak dini dan adanya kerjasama antara orang tua, pemerintah, masyarakat dan sekolah agar semuanya dapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil seperti apa yang diinginkan.

Membangun Sikap Patriotisme Pada Anak Melalui Pendidikan
Diharapkan dapat mendidik sumber daya manusia (SDM) Indonesia sejak dini agar memiliki jiwa patriotisme. Sebab jika kita menghayati dan memahami diri sebagai bagian dari bangsa kita perlu merenungkan bagaimana dapat menghentikan dan menyelamatkan bumi dan tanah air kita dari kehancuran. Sebab karena kelemahan dari sebagian masyarakat kita telah menyebabkan kehilangan banyak hal. Untuk itulah mulai sekarang kita harus berbenah diri, berusaha dan berjuang.

Sejak dini perlu di tanamkan pada anak bahwa setiap warga negara dan masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga dan membangun negara Indonesia tercinta tanpa melihat status, golongan ataupun jabatan. Hal tersebut seharusnya tidak hanya diucapkan melalui kata-kata atau sebuah wacana tanpa mempraktekannya dalam kehidupan sehar-hari. Siapapun dapat melakukan tanggung jawabnya sesuai peran apapun yang diembannya. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia tidak perlu lagi mempertanyakan apa yang telah diberikan negara ini pada kita. Tapi tanyakanlah pada diri apa yang telah kita berikan untuk memajukan negara ini dan menyelamatkannya dari kehancuran. Sebab tanggung jawab ini tidak hanya milik pemerintah dan para pengambil kebijakan tetapi merupakan tanggung jawab seluruh warga masyarakat.

Misalnya Sebagai bagian dari bangsa dan manusia yang hidup di lingkungan pendidikan dapat melakukannya melalui pendidikan. Begitu juga yang berprofesi sebagai pengusaha, eksekutif, pemimpin dan para pengambil kebijakan harus melakukan sesuai perannya. Sebagai pendidik ataupun orang tua yang memiliki putra dan putri sebagai generasi mendatang dapat mengajarkannya pada anak sejak usia dini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara: Mendidik anak-anak untuk mencintai budaya, dan alam Indonesia dengan mengajarkan dan mengenalkan permainan tradisional; Memberikan arahan pada anak bahwa Indonesia adalah negara yang kuat, besar dan kaya; Mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan dan menjaga lingkungan; Mengajarkan dan mencontohkan pada anak untuk mandiri dan bangga dengan produk dalam negeri; Mengajarkan anak untuk mencintai sesama dan memiliki rasa empati terhadap sesamanya yang dapat dilakukan melalui permainan; dan Mengenalkan semangat kepahlawanan pada anak. Berbagai undang-undang telah dibuat untuk pengembangan intelektual generasi mendatang.

Tetapi ada hal-hal belum tersentuh yang menyebabkan seorang anak manusia memiliki rasa patriotisme yang besar. Hal semacam ini menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah.
(1) Orang tua bertugas membimbing anak untuk mengembangkan potensinya, memberikan pendidikan yang layak bagi anak.
(2) Masyarakat bertugas memberikan lingkungan pendidikan masyarakat yang dapat mendukung anak untuk memiliki jiwa patriotisme, empati, dan mandiri. Misalnya dengan cara adanya gotong-royong diantara warga, kepedulian terhadap sesama, kemandirian dalam bekerja, berpikir dan bertindak. Saling hormat-menghormati dan menyayangi sesama, mencintai lingkungan yang sehat bersih dan terawat, dan memperingatkan semangat kepahlawanan.
(3) Pemerintah dan para pengambil kebijakan bertanggung jawab untuk menciptakan peraturan dan perundangan yang dapat mendukung terciptanya rasa nasionalisme, patriotisme dan kemandirian bagi setiap warga negara serta memberikan contoh yang baik bagi masyarakat dalam melaksanakan kebijakan yang telah dibuat. Misalnya: menciptakan kurikulum yang mendukung pelaksanaan pembelajaran yang menciptakan nasionalisme, patriotisme dan kemandirian anak, menciptakan peraturan pada setiap sekolah untuk menerapkannya tidak terkecuali. Dengan menerapkan hal tersebut diharapkan tidak ada warga negara kita yang tidak memiliki sifat egois, gengsi terhadap bangsa sendiri dan sombong.

Ada Sepuluh (10) dasar pendidikan dan pengajaran yang dijadikan sebagai pedoman bagi guru yang memuat sifat-sifat kemanusiaan dan kewarganegaraan sebagai dasar pengajaran dan pendidikan yang berintikan Pancasila (Soewandi, 1946). Sifat yang diutamakan sebagai dasar pendidikan adalah :
1. Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Perasaan cinta kepada alam dan tanah air
3. Perasaan cinta kepada Negara
4. Perasaan cinta dan hormat kepada ibu dan bapak
5. Perasaan cinta kepada bangsa
6. Perasaan berhak dan wajib ikut memajukan negaranya menurut pembawaan dan kekuatannya.
7. Keyakinan bahwa orang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga dan masyarakat.
8. Keyakinan bahwa orang hidup dalam masyarakat harus tunduk pada tata tertib.
9. Keyakinan bahwa manusia itu samakaryanya
10.Keyakinan bahwa Negara memerlukan warga Negara yang rajin bekerja, tahu pada wajibnya, jujur dalam pikiran dan tindakannya (Soegarda Poerbakawatja, 1970).

Kesepuluh dasar pendidikan dan pengajaran tersebut sangat tepat untuk diterapkan dalam mengajarkan sikap nasionalisme, patriotisme dan kemandirian pada anak. Sebab, setiap insan dilahirkan ke muka bumi dengan membawa potensi, bakat langit masing-masing dengan tujuan mereka dapat beramal-karya sesuai dengan misi hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar